Minggu, 04 Oktober 2009

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4. 1 Sejarah Perusahaan
Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS) merupakan perusahaan swasta yang bergerak pada sektor Agribisnis. Terletak di salah satu Kecamatan terbesar di Kabupaten Malang yaitu Kecamatan Lawang, berada di dataran tinggi dengan ketinggian 400 – 700 m dpl dan beriklim sejuk yang dikelilingi oleh pegunungan, yaitu gunung Anjasmoro, gunung Arjuno, gunung Semeru, gunung Bromo, gunung Kelud dan gunung Kawi. Garis lintang Lawang terletak pada 7° 49’ 48” S dan 112° 42’ 0” E (Anonymous, 2008).
Agaricus Sido Makmur Sentosa didirikan pada 22 Nopember 2001. Awalnya pemilik perusahaan yang asli Malang mempunyai sebuah rumah dan lahan kosong didaerah Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Rumah tersebut dikenal dengan Pondok Wary yang beralamatkan di Jl. Sumber Pacar No. 44 Kalirejo Lawang. Rumah tersebut selanjutnya menjadi Mess Karyawan yang berasal dari luar kota.
Awalnya segala aktifitas untuk mendirikan perusahaan berawal dari rumah tersebut, hal ini terbukti dengan penggunaan alamat rumah dalam semua pengurusan ijin pendirian perusahaan.
Selanjutnya, dibangunlah Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS) sebagai perusahaan yang beralamatkan di Jalan Inspektur Polisi Soewoto No. 6A Bedali Lawang (Phone or Fax : 0341-422647). Tentang masalah pendirian perusahaan, pihak pelaksana telah mengantongi ijin dari Dinas dan Pemerintah Daerah terkait, seperti dengan diterbitkannya Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) dengan nomor : 653.1/41.V.TR/429.112/2002 (27 Mei 2002) dan IMB (ijin Mendirikan Bangunan) dengan nomor : 180/471/IMB/KEP/429.012/2002 (02 Juli 2002).
Pemanfaatan lahan disekitar lokasi kegiatan pada umumnya digunakan sebagai lahan pertanian, seperti berikut :
a. Sebelah Utara : Pabrik (PT. Victory)
b. Sebelah Timur : Jl. Insp. Polisi Soewoto (Jalan Desa)
c. Sebelah Selatan : Lahan Pertanian Masyarakat Sekitar
d. Sebelah Barat : Lahan Pertanian Masyarakat Sekitar
Pada awal berdirinya perusahaan ini hanya sebagai perusahaan yang membudidayakan jamur herbal dengan jenis Agaricus Blezei Murril atau lebih kita kenal dengan Jamur Dewa. Dari nama inilah sehingga perusahaan di beri nama AGARICUS SIDO MAKMUR SENTOSA yang disingkat ASIMAS.
Khusus untuk budidaya jamur dewa atau Agaricus Blazei Murril (ABM) menggunakan teknik budidaya murni alami dibawah asistensi dan pengawasan langsung dari ahlinya dengan bibit yang dijamin keasliannya karena diperoleh langsung dari daerah asal di Brazil. Kelanjutannya dalam hal penggandaan bibit dilakukan kultur jaringan bibit, karena tidak dimungkinkan untuk selamanya mendatangkan bibit, hal tersebut terbentur dengan masalah biaya dan harga bibit yang mahal.
Jamur Agaricus Brazei Murril (ABM) mempunyai banyak manfat untuk kesehatan, diantaranya adalah untuk anti kanker, diabetes (untuk menurunkan kadar gula darah), anti tumor, hepatitis, menghambat pertumbuhan human immunodeficiency virus (HIV), juga menurunkan kolesterol dan tekanan darah (hypertensi). Hal ini disebabkan jamur ABM memiliki banyak sekali senyawa yang bermanfaat diantaranya :  1,3 D-Glucan,  1,6 D-Glucan dengan konsentrasi lebih tinggi dari pada jamur Raichi, Maitake, dan Shitake. Selain itu juga mengandung ergosterol, asamlinoleat, asam palmitoreic yang sebaik dengan vitamin B6 dan B12.
Dalam membudidayakan jamur Dewa (agaricus Blezai Murrill / ABM) kami menggunakan teknik budidaya murni alami dibawah asistensi dan pengawasan langsung dari seorang ahli dari jepang dengan bibit yang dijamin keaslianya karena kita peroleh langsung dari daerah asal di Brazil.
Untuk menghasilkan produk yang benar-benar terjamin dan berkualitas CV. ASIMAS sudah menggunakan sarana dan prasarana yang semi otomatis dengan kualitas dan higienitas terjamin di dukung oleh sumber daya manusia yang trampil dan terlatih yang sudah kami siapkan dengan baik.
Kepuasan konsumen adalah yang utama buat CV. ASIMAS, sehingga CV. ASIMAS selalu menyajikan produk yang benar-benar terjamin kualitasnya, oleh karena itu CV. ASIMAS bekerja sama dengan Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan Laboratorium Penelitian FALCO LIFE NATION JEPANG untuk melakukan pengujian produk secara periodik.
Hasil panen yang diperoleh CV. ASIMAS. Selanjutnya dikirimkan langsung ke mitra kerja yang telah ditunjuk untuk memasarkan. Pengiriman berdasarkan perjanjian yang sudah disepakati kedua belah pihak.
Kemudian dilakukanlah ekspansi produk dengan tidak hanya menggantungkan pada satu produk saja, maka budidaya jamur ditambah dengan jenis yang lain yaitu jamur konsumsi. Jamur Konsumsi yang dibudidayakan ada 3 jenis jamur yaitu : Tiram Putih (Pleorotus Florida), Tiram Cokelat (Pleorotus Abalonus) dan Jamur Kuping (Auricularia Auricula).
Sedangkan untuk Jamur Konsumsi juga dilakukan kultur jaringan untuk pengadaan bibit yang akan ditanam demi kelancaran proses produksi dan penekanan pada biaya produksi.
Pada akhir tahun 2003, perusahaan melakukan pembenahan dalam segala aspek sehingga dalam perkembangan terbaru, ASIMAS memiliki produk tambahan dalam bentuk Teh Seduh dengan 3 aroma berbeda yaitu Aroma Pandan, Aroma Melati, dan Aroma Natural. Selain itu, untuk mempermudahkan hasil penjualan Jamur Dewa, maka dari bahan kering Jamur Dewa tersebut dibuatlah produk baru yaitu Agaric Tea (campuran teh dan jamur dewa) serta Agaric Pure 100 (bentuk kapsul yang bahan dasarnya dari jamur dewa tanpa proses kimia).
Setahap demi setahap perkembangan produk yang dimiliki CV. ASIMAS berkembang dan menambah jumlah produk yang diproduksi, hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui produk unggulan yang dimiliki perusahaan. Berikut beberapa jenis produk ASIMAS : Exclusive Tea dengan 5 rasa berbeda Jasmine, Lemon, Natural, Ginger dan Vanilla (semua produk tersebut berbentuk tea bag dan dikemas dalam kemasan box berisi 20 dan 25 tea bag), ada juga Agaric Diabetes Drop yang sebenarnya produk Agaric Pure 100 tapi dikemas dalam bentuk yang lebih kecil, hal ini dilakukan mengingat dan mempertimbangkan daya beli masyarakat. Selain produk dalam bentuk minuman dan obat-obatan herbal (kapsul), perusahaan juga memproduksi kripik jamur, kripik jamur ini berasal dari jamur Tiram Putih, hal ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap terjadinya overload panen jamur tiram putih.
4.2 Produk Perusahaan
Dengan kata lain, dalam pengembangan produk ini, ASIMAS memperkenalkan produk herbal dan produk konsumsi. Yaitu untuk produk herbal merupakan proses pengembangan dari jamur dewa yang diproduksi menjadi produk teh (Agaric Tea), Kapsul (Diabetes Drop & Agaric Pure), dan Kaplet (Agaric).
Sedangkan untuk produk konsumsi, ASIMAS memiliki produk berupa Teh Curah/Seduh (Teh Bedali dengan 3 Aroma : Pandan, Melati, Natural), Teh Celup (Jasmine Tea, Vanilla Tea, Lemon Tea, Ginger Tea, Natural Tea) dan Produk Kripik yaitu Kripik Jamur Tiram Putih.
Tabel 5: Jenis dan Item Produk yang Dimiliki CV.ASIMAS, yaitu :

NO NAME OF PRODUCT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12. Teh Bedali Seduh “Pandan”
Teh Bedali Seduh “Melati”
Teh Bedali Seduh “Natural”
Agaric Tea
Agaric Pure 100
Agaric Diabetes Drop
Teh Bedali Celup (Exclusive Tea) “Jasmine Tea”
Teh Bedali Celup (Exclusive Tea) “Natural Tea”
Teh Bedali Celup (Exclusive Tea) “Lemon Tea”
Teh Bedali Celup (Exclusive Tea) “Ginger Tea”
Teh Bedali Celup (Exclusive Tea) “Vanilla Tea”
Kripik Jamur Tiram Putih
Sumber: CV. ASIMAS (Agaricus Sido Makmur Sentosa), 2008
Pada tabel 5 terdapat jenis dan nama-nama produk CV. ASIMAS, yaitu antar lain: Teh Bedali Seduh “Pandan”, Teh Bedali Seduh “Melati”, Teh Bedali Seduh “Natural”, Agaric Tea, Agaric Pure 100, Agaric Diabetes Drop, Teh Bedali Celup (Exclusive Tea) “Jasmine Tea”, Teh Bedali Celup (Exclusive Tea) “Natural Tea”, Teh Bedali Celup (Exclusive Tea) “Lemon Tea”, Teh Bedali Celup (Exclusive Tea) “Ginger Tea”, Teh Bedali Celup (Exclusive Tea) “Vanilla Tea” dan Kripik Jamur Tiram Putih. Disamping itu juga di pasarkan jamur dalam kondisi segar (fresh), yaitu antara lain: jamur kuping, jamur tiram coklat, jamur tiram putih dan jamur Agaricus Fresh.
Mengingat, struktur konstruksi pada perusahaan yang awalnya hanya diperuntukkan untuk dipergunakan sebagai tempat budidaya jamur, dan dalam perkembangannya perusahaan telah melakukan terobosan baru untuk bersaing dalam memproduksi Food and Drink, Maka pada bulan-bulan terakhir di tahun 2004, Pemilik Perusahaan merencanakan membangun gedung tingkat dua (2) yang akan digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
Pendirian bangunan tersebut dengan keterangan sebagai berikut :
Nomor SK Bupati Malang tentang IMB : 180/223/IMB/KEP/421.012/2005
Nomor Ijin IPPT : 653.1/40.IV.TR/421.113/2005
Diatas Namakan kepada : IWAN KUSMARWANTO. DP. IR.
Lokasi Bangunan : Desa Bedali RT. 07 RW. 03 Kecamatan Lawang
Luas Bangunan : 477 M2
Jenis Bangunan : Los Kerja
Status Tanah : Hak Milik No. 51/SU.42/1978
Dengan batasan-batasan sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Pabrik & Warung
 Sebelah Timur : Tanah Milik Iwan K, DR. IR
 Sebelah Selatan : Jalan Desa
 Sebelah Barat : Jalan Desa
Dengan adanya fasilitas bangunan dan mesin produksi, maka untuk meningkatkan income perusahaan, pihak perusahaan menambah item produknya dengan penjualan jasa. Khusus untuk jasa manufaktur ini, ASIMAS mencoba untuk memanfaatkan fungsi mesin yang ada (Asset) berupa : Mesin JS-6A (untuk jasa tea bag), Chingfong Mechine (untuk jasa Fill and Pack), Mesin In Ray Shrink (untuk jasa pengeshringan/pengepakan/pembungkusan), Ekstrak Mechine (untuk jasa ekstrak), Mesin Tablet & Kaplet ZP-17 (untuk jasa tablet dan kaplet), Super Mixer Type LM – 50 (untuk jasa mixing).
Bentuk Badan Usaha ASIMAS (Agaricus Sido Makmur Sentosa) adalah berbentuk Pesekutuan Komanditer (CV) yang dimiliki oleh perseorangan. Hal ini ditunjukkan dengan Nomor TDP (Tanda Daftar Perusahaan) Pesekutuan Komanditer : 132535200849 yang diterbitkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdangangan Kabupaten Malang.

1. Jamur Tiram Putih (Pleurotus floridae)
Menurut Cahya dalam Anonymous (2007), pada dasarnya Jamur Tiram Putih adalah jamur kayu, dikatakan jamur kayu disebabkan karena jamur tersebut sering tumbuh pada sisa-sisa kayu yang lapuk. Selain itu terdapat juga beberapa jenis tiram antara lain :
• Jamur Tiram Putih (general name : Shimeji White)
Varietas : Florida
• Jamur Tiram Cokelat (general name : Abalon)
Varietas : Stidiosus
• Jamur Tiram Abu-Abu (general name : Shimeji Grey)
Varietas : Sajorcaju
• Jamur Tiram Merah (general name : Shakura)
Varietas : Flabellatus
Klasifikasi Jamur Tiram Putih menurut Anonymous dalam ASIMAS (2008) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Mycota
Sub Divisio : Eumycota
Class : Basidiomycetidae
Ordo : Himenomycelates
Sub Ordo : Agaricales
Family : Agaricaceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus Floridae
A. Morfologi
Tudung mempunyai diameter 4-15 cm atau lebih, bentuk seperti tiram, cembung kemudian menjadi rata atau kadang-kadang membentuk corong; permukaan licin, agak berminyak ketika lembab, tetapi tidak lengket; warna bervariasi dari putih sampai abu-abu, cokelat, atau cokelat tua (kadang-kadang kekuningan pada jamur dewasa); tepi menggulung ke dalam, pada jamur muda sering kali bergelombang atau bercuping. Daging tebal, berwarna putih, kokoh, tetapi lunak pada bagian yang berdekatan dengan tangkai; bau dan rasa tidak merangsang. Bilah cukup berdekatan, lebar, warna putih atau keabuan dan sering kali berubah menjadi kekuningan ketika dewasa. Tangkai tidak ada atau jika ada biasanya pendek, koko, dan tidak di pusat atau lateral (tetapi kadang-kadang di pusat), panjang 0,5-4,0 cm, gemuk, padat, kuat, kering, umumnya berambut atau berbulu kapas paling sedikit di dasar. Cadar tidak ada. Jejak spora putih sampai ungu muda atau abu-abu keunguan, berukuran 7-9 x 3-4 mikron, bentuk lonjong sampai jorong, licin, nonamiloid (Anonymous, 2007).
B. Habitat
Jamur tiram tumbuh soliter, tetapi umumnya membentuk massa menyerupai susunan papan pada batang kayu. Di alam, jamur tiram banyak dijumpai tumbuh pada tumpukan limbah biji kopi (Anonymous, 2007).
Membahas mengenai jamur tiram putih sekaligus menyinggung mengenai kerabatnya yang masih dalam satu genus akan tetapi berbeda spesies, atau tampak luar berbeda warna yaitu jamur tiram coklat. Sebagaimana dijelaskan dibawah ini:
2. Jamur Tiram Cokelat (Pleurotus abalonus)
Klasifikasi Jamur Tiram Cokelat menurut Anonymous (2007) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Mycota
Sub Divisio : Eumycota
Class : Basidiomycetidae
Ordo : Himenomycelates
Sub Ordo : Agaricales
Family : Agaricaceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus pulmonarius
Morfologi dan Habitat jamur tiram coklat sama halnya dengan morfologi dan habitat jamur tiram putih. Berbeda dari keduanya yaitu warna yang sesuai dengan nama jamur tiram tersebut.
Jamur Tiram Putih dan Jamur Tiram Cokelat merupakan organisme yang tidak berklorofil, sehingga tidak dapat berfotosintesa guna memenuhi makanannya sendiri. Karena Jamur Tiram Putih tidak bisa berfotosintesa, maka kelangsungan hidupnya hanya mengambil makanan jadi yang dibuat oleh organisme lain khususnya kayu. Jamur Tiram Putih memiliki tubuh buah yang berbentuk cembung, tetapi apabila ketersediaan CO2 dalam jumlah banyak, maka tudung buah tersebut akan berbentuk payung, lamella, dan tangkai. Bentuk tudung tersebut agak membulat, lonjong, melengkung seperti cangkang tiram dengan permukaan licin, agak basah. (Djarijah Marlina Nunung dan Djarijah Siregar Abbas, dalam ASIMAS 2008).
CV. ASIMAS memiliki 7 kumbung untuk produksi jamur. Mempunyai daya tampung 24.000 log jamur untuk setiap kumbungnya. Suhu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur tiram putih ini adalah + 20 0C – 25 0C dengan kelembaban 85%. Suhu dan kelembapan jamur tiram putih ini dilakukan dengan cara penyiraman pada lantai dan dinding juga atap minimal 2 kali sehari disesuaikan dengan cuaca dan iklim. Cara penyiraman yang baik diusahakan teratur diseduaikan dengan kondisi yang diperlukan untuk pertumbuhan, tidak terlalu basah atau juga tidak kekurangan. Diusahakan jatuhnya air dengan partikel lembut dan tidak masuk lubang media. penataan log yang berdiri dengan ditidurkan Akan lebih baik dengan penataan miring karena selain bisa lebih efisiensi ruang juga bisa menghindari masuknya air kedalam lubang cincin tempat tumbuhnya jamur sehingga bisa menyebabkan busuknya media.
Menjaga kebersihan kumbung adalah langkah untuk mencegah hama dan penyakit, dalam penanggulangan hama dan penyakit Usahakan sedini mungkin untuk melakukan pencegahan, dengan cara menjaga kualitas bahan baku, kebersihan alat, perawatan rumah jamur dan segera membuang media yang sudah terserang hama atau penyakit. Selain itu juga diperlukan sterilisasi ruangan sebelum dan sesudah masa pakai (produksi), untuk meningkatkan produksi jamur tiram yang perlu diperhatikan adalah Pemilihan bibit, kualitas bahan baku, perawatan sesuai dengan syarat tumbuh jamur, pengendalian hama dan penyakit, menjaga kebersihan, cara dan waktu panen yang tepat.
Pada produksi rata-rata jamur tiram putih CV. ASIMAS untuk tahun saat ini adalah mencapai 80 Kg/ hari. Mempunyai kisaran panen hingga 5 bulan setelah 1 – 2 bulan penanaman atau pada pertumbuhan miselium maksimal. suhu media yang baik untuk dilakukan penanaman bibit dilakukan setelah media suhunya sudah turun menjadi maksimal 30°C.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu karyawan CV. ASIMAS bagian produksi jamur tiram putih, bahwa dari tanam sampai siap ditumbuhkan butuh waktu selama 1 – 1,5 bulan sehingga log terlihat putih oleh miselium. Dari full miselium sampai siap panen membutuhkan waktu 1-2 minggu. Jadi waktu yang dibutuhkan dari tanam sampai panen dibutuhklan paling cepat 1,5 bulan.
Ciri-ciri jamur siap panen bisa dilihat dari ukuran, bentuk dan warna. Dimana siap panen bilamana sudah berukuran maksimal dengan tepi jamur rata dan warna antara tepi dan tengah jamur sama. Cara panen dengan mencabut jamur hingga ke pangkal tangkai buah dan jika ada yang tersisa tertinggal pada media harus diambil agar tidak menjadi kering dan menghalangi tumbuhnya tunas berikutnya. Perlakuan setelah panen dengan memotong tangkai yang kotor dan membuangnya. Cara mensiasati naik turunnya panen agar tidak terlalu drastis dalam Budidaya jamur faktor yang paling dominan adalah iklim mikro untuk pembentukan tubuh buah maka diupayakan kestabilan suhu dan kelembapan yang baik sesuai dengan syarat tumbuh jamur itu sendiri. Selain itu juga perlu diperhatikan siklus pergantian media yang tepat. Serbuk kayu merupakan salah satu yang bisa digunakan sebagai media jamur Jenis kayu yang bisa digunakan sebagai media diutamakan jenis kayu yang tidak bergetah, tidak berminyak dan tidak terlalu keras, kayu jenis keras bisa digunakan tetapi memerlukan perlakuan khusus dengan pelapukan lebih lama baru bisa digunakan (Anonymous, 2007).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar